PALEMBANG- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan para kepala daerah dan menteri terkait, untuk memasukkan anggaran kegiatan pramuka ke dalam APBD dan APBN.
"Kwartir Nasional hendaknya terus merevitalisasi Gerakan Pramuka, serta memberikan dukungan dan fasilitas bagi pembentukan, perluasan gugusdepan berbasis komunitas di seluruh Indonesia. Pramuka juga menjadi bagian dari sistem pendidikan nasional bagi kaum muda," kata Presiden, saat membuka Jambore Nasional IX di Bumi Perkemahan Danau Teluk Gelam, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan, Sabtu (02/07) sore.
Presiden meminta kegiatan Pramuka mengedepankan prinsip dan metode kepramukaan universal. Caranya, memperkokoh peran program pramuka sebagai bagian sistem pendidikan nasional bagi kaum muda, yang dapat mencetak bibit unggul pemimpin masa depan bangsa.
Gerakan Pramuka harus dijadikan pelindung kaum muda dari berbagai ancaman, seperti aksi kekerasan, radikalisme, terorisme, hingga penyalahgunaan narkoba. "Mari kita berikan perhatian besar pada peningkatan tata kelola, manajemen, serta pengadaan, dan penyelenggaraan para pelatih dan pembina Gerakan Pramuka di seluruh Indonesia." kata Presiden.
Presiden menyatakan mendukung gagasan pembentukan Unit Penelitian dan Pengembangan (UPP) Gerakan Pramuka. Apalagi rencana itu ditujukan untuk mengkaji metode dan kurikulum pembelajaran dan keterampilan di kwartir seluruh Indonesia.
"Kepada kepala daerah, saya beri arahan agar melakukan pembinaan yang berencana dan berkesinambungan di daerah masing-masing. Berikan alokasi dana yang cukup dari APBD untuk pendidikan, pembinaan, kegiatan, dan operasional organisasi gerakan pramuka," ujar Presiden SBY.
Presiden juga minta para pelaku bisnis agar memberikan anggaran Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaannya untuk kegiatan Pramuka. "Semua kalangan hendaknya memberikan dukungan. Kegiatan Pramuka ini sangat baik untuk membentuk generasi muda, generasi penerus bangsa," kata Presiden SBY.
sumber: jambi ekspres
0 komentar:
Posting Komentar