Jumat, 15 /04/ 2011 08:56
Erwan: Kemungkinan Memang Ada Kebocoran
Sampai saat ini saya belum menerima laporan,” kata Gubernur kepada wartawan usai membuka Rapat Koordinasi (Rakor) camat se-Provinsi Jambi, di Ruang Pola Kantor Gubernur Jambi, kemarin. Menurut dia, berdasarkan informasi sementara dikabarkan memang adanya kebocoran pada dana pramuka di Provinsi Jambi, bahkan dikabarkan sudah menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan. Namun, dirinya belum bisa memastikan hal ini. “Tunggu laporan Inspektorat dululah,” katanya.
Gubernur juga belum bisa memastikan apakah dana ini nantinya harus dikembalikan atau tidak. Karena menurut dia, hasil rekomendasi dari Inspektoratlah yang akan menentukan arah selanjutnya. “Kita lihat laporan Inspektorat. Nanti baru bisa dipastikan apakah dikembalikan atau bagaimana tindak lanjutnya,” sebut dia. Sementara itu, Kepala Inspektorat Provinsi Jambi, Erwan Malik belum memberikan penjelasan detail mengenai hal ini. Dikatakannya, dirinya tengah mendalami masalah ini. Namun dari kesimpulan awal, diduga memang ada kebocoran pada dana Pramuka ini. “Kemungkinan memang ada kebocoran. Ini sedang kita pelajari,” sebutnya kemarin.
Lantas kapan akan diserahkan rekomendasi kepada Gubernur? Mengenai hal ini dirinya juga belum bisa memastikan. Namun, dalam waktu dekat ini dirinya berjanji akan menyelesaikan tugas tersebut. “Secepatnya akan kita laporkan, kita pelajari dulu,” katanya. Untuk diketahui, pendanaan Pramuka Jambi sudah mandiri. Ini karena organisasi kepanduan tersebut memiliki areal kebun sawit yang menghasilkan dana yang tidak sedikit.Kebun tersebut terletak di Dusun Mudo, Tungkal Ulu, Tanjungjabung Barat (Tanjabbar). Kebun ini memiliki luas sekitar 400 hektare. Dari kebun sawit ini, rata-rata Pramuka Jambi mendapat pemasukan sedikitnya Rp 300 juta setiap bulan. Kabarnya, kas Pramuka Jambi saat ini bukannya mengalami penambahan, tapi justru berkurang. Pada saat serah terima Ketua Pramuka dari Chalik Saleh kepada AM Firdaus, anggaran Pramuka Jambi memiliki saldo Rp 7,4 miliar.Jumlah ini belum termasuk pemasukan yang diperoleh dari kebun sawit tersebut setiap bulannya saat AM Firdaus menjabat sebagai Ketua Pramuka Jambi. Namun ternyata saat ini kasnya bukan bertambah, tapi justru berkurang. Pengurangan ini informasinya diakibatkan oleh pengeluaran dana Pramuka yang tidak ada standarisasinya. (apj)
sumber: http://www.metrojambi.com/
0 komentar:
Posting Komentar