Senin, 30 Agustus 2010

Dana BOS untuk Gerakan Pramuka Jabar

Jumat, 27 Agustus 2010, 10:56 WIB

Bandung: Di tengah ramainya masalah pengalihan dana BOS dari pemerintah pusat ke daerah, Wakil Gubernur Jawa Barat selaku Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka membuat pernyataan yang mendukung adanya kebijakan bantuan operasional sekolah (BOS) untuk pramuka. Ia juga mendukung upaya pemerintah yang akan memasukkan gerakan pramuka dalam kurikulum pelajaran.

"Saat ini masih ekstrakurikuler, tapi ke depannya mungkin bisa saja ada BOS pramuka dan pramuka masuk dalam kurikulum, namun itu bukan kebijakan kami," kata Wagub Jabar, Dede Yusuf, di Bandung."Tapi kita mendorong supaya BOS pramuka itu bisa digunakan untuk gerakan pramuka atau menggunakan iuran dari dan untuk anggota sendiri," katanya.

Dede menyatakan, anggaran untuk pramuka tahun 2011 akan ditambah hingga dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini, pramuka mendapat alokasi Rp 3 miliar. "Tahun depan akan ditambah mungkin dua kali lipat dari tahun sekarang," katanya.

Menurut dia, kebijakan untuk menambah anggaran pramuka sudah sesuai dengan instruksi presiden saat memperingati Hari Pramuka beberapa waktu lalu. "Presiden sudah menginstruksikan untuk membantu sungguh-sungguh pramuka karena pramuka merupakan bagian organisasi yang dapat hibah dari pemerintah," kata Dede.

Dia menambahkan, pihaknya juga mengimbau kabupaten/kota di Jabar untuk meningkatkan alokasi APBD masing-masing untuk pramuka sebagai wahana pendidikan dan pencerdasan generasi.


sumber : kompas.com

Rabu, 11 Agustus 2010

Senin, 02 Agustus 2010

Berlangsung Lancar, Raker dengan Komisi X Bahas RUU Kepramukaan

Menpora Andi Mallarangeng dan Menhuk dan HAM Patrialis Akbar mengikuti raker dengan Komisi X DPR-RI yang memabahas RUU Kepramukaan hari Senin (26/7) siang, di gedung DPR-RI. (foto:bagus/kemenpora.go.id)
Jakarta: Rapat kerja pertama pandangan pemerintah dengan Komisi X DPR-RI di ruang rapat Komisi X yang membahas Rancangan Undang-undang Kepramukaan 1 hari Senin (26/7) siang berlangsung lancar. Seluruh anggota DPR Komisi X langsung setuju terhadap pandangan RUU Kepramukaan itu. Dalam rapat kerja ini pemerintah diwakili Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Hukum dan HAM serta Kementerian Pendidikan Nasional.
Menpora Andi Mallarangeng dalam rapat kerja ini mengatakan, RUU Kepramukaan ini cukup tepat untuk membentuk karakter yang unggul bagi generasi muda bangsa. Makanya semua sepakat bahwa Gerakan Pramuka adalah salah satu wahana utama bagi pembentukan karakter yang unggul. Bahkan pembangunan karakter tidak hanya dilakukan dalam ruang kelas semata, melainkan juga harus dilakukan di luar ruang seperti kegiatan Pramuka, jelas Andi.
"Gerakan Pramuka menawarkan kesempatan bagi kaum muda Indonesia untuk membentuk diri menjadi manusia Indonesia yang bertaqwa, beriman, sehat, cerdas, kuat, memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme, serta peduli dan mandiri. Jadi, Pramuka bisa menjadi tempat menempa ketrampilan dan pengetahuan untuk membina semangat kebersamaan," tambahnya.
Yang menjadi persoalan sekarang, menurut Menpora, adalah bagaimana menjadikan Gerakan Pramuka sebagai pilihan utama bagi generasi muda dalam mengaktulisasikan dirinya di tengah banyaknya pilihan-pilihan yang lain, baik itu positif maupun negatif. "Karena itu solusi yang terbaik adalah menyukseskan Revitalisasi Gerakan Pramuka. Revitalisasi Gerakan Pramuka dimaksudkan untuk terselenggaranya pendidikan kepramukaan yang berkualitas, dan mewujudkan kaum muda dengan karakter yang kuat untuk menjasdi calon pemimpin bangsa," tambah Menpora.
Rapat kerja yang dipimpin Hakam Naja dari Komisi X DPR ini juga dihadiri Menkumham Patrialis Akbar beserta jajaran stafnya. Mendiknas M. Nuh yang berhalangan hadir diwakili para stafnya, sedangkan Menpora Andi mallarangeng didampingi beberapa staf antara lain Sekertaris Kemenpora Wafid Muharam, Deputi I Sakhyan Asmara, Deputi III Sudrajat Rasyid dan Staf Ahli Bidang Strategi Pembangunan, Djohar Arifin Husain.(amr) (sumber: kemenegpora)

Menpora: Revitalisasi Pramuka Perlu Undang-Undang

Pramuka-On Line, 29 July 2010.
Undang-undang Kepramukaan diperlukan untuk merevitalisasi Gerakan Pramuka agar sesuai dengan minat anak muda zaman sekarang. Selain itu, modul-modul tentang pramuka sudah lama, sehingga perlu diperbarui. Dan RUU Pramuka tersebut, hingga kini tengah digodok di DPR. Demikian ditegaskan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (26/7) saat melepas sekitar 160 anggota Pramuka yang akan mengikuti Jambore Internasional di Amerika Serikat dan Korea Selatan seperti yang dilansir Antara.

Menpora mengatakan, melalui undang-undang, pramuka diharapkan betul-betul kembali direvitalisasi dan menjadi menarik kembali serta menjadi salah satu pilihan utama bagi para pemuda untuk mengaktualisasikan dirinya.

Selain itu, menurut Andi, ada persoalan di pramuka yang harus dibenahi, yaitu pada tingkat penguatan organisasi, tampilannya supaya lebih bagus dan lebih menarik bagi anak muda. Untuk itu diperlukan peran aktif dai semua pihak. "Kita juga mendorong satuan-satuan tugas dan gugus depan berbasis komunitas untuk aktif dalam kegiatan pramuka," katanya.

Untuk merevitalisasi gerakan pramuka itu, menurutnya, pemerintah akan melakukan beberapa langkah, di antaranya adalah mengadakan pelatihan bagi para pelatih kepramukaan. Di mana pelatih itu akan diterjunkan ke tiap gugus depan yang saat ini berjumlah 270 ribu di seluruh Indonesia.

Dalam kesempatan melepas anggota Pramuka ke Jambore Internasional di Amerika dan Korsel, Menpora berharap Pramuka yang mewakili Indonesia dapat memberikan kemampuan dan usaha terbaik. "Karena saya yakin, Pramuka Indonesia tidak kalah dengan Pramuka dan pandu-pandu dari negara lain. Selamat untuk yang pergi Jambore. Insya Allah Pramuka Indonesia semakin jaya dengan prinsip Satu Pramuka untuk Satu Merah Putih," ujarnya.

Andi menambahkan, karakter Pramuka Indonesia yang disiplin, ramah dan terampil serta kuat tetap dipertahankan. "Kita berharap Pramuka menjadi wahana atau pilihan utama orang muda Indonesia untuk mengaktualisasi dirinya. Bagaimana Pramuka Indonesia menjadi role model bagi orang-orang muda Indonesia," katanya.

Menurutnya, sejak tahun ini, Kemenpora telah memberikan dukungan untuk pengembangan Pramuka Indonesia. Dan dalam kegiatan kali ini, pihaknya juga membiayai keberangkatan 18 peserta Pramuka dalam ajang Jambore di Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Namun demikian, menurut Andi, tantangan yang berat saat ini adalah bagaimana membuat Gugus Depan yang jumlahnya mencapai 275 ribu agar tetap berada di garis depan pembentukan generasi depan.

Untuk itu, menurutnya perbaikan Pramuka ke depan tidak sekadar memperbaiki sarana dan prasarana bagi Pramuka, akan tetapi yang paling penting adalah melakukan upaya revitalisasi Pramuka, yaitu bagaimana Gudep mempunyai aktivitas, modul-modul, membuat Pramuka menjadi diminati anak muda. "Bagaimana melibatkan orang tua dalam pramuka termasuk anak-anak muda berbasis komunitas untuk aktif di dalam Pramuka," jelas Menpora. (Sumber Berita: http://www.harian-global)

Minggu, 01 Agustus 2010

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys